Beribu-ribu bunga di huma
Hanya satu dilirik nuri
Beribu dara menjelma
Hanya satu menarik hati
Banyak orang datang berdagang
Hanya satu jualan roti
Banyak bujang datang menjelang
Hanya satu menawan hati
Petai cina petik semua
Merekah bunga tersintal jala
Wahai dinda cantik jelita
Dosakah kanda mengenal dinda ?
Pakaian biru berenda jingga
Kemeja pria dicantum kembang
Berkenalan itu tiada berdosa
Tiada pula hukum melarang
Cindai tertawa melirik macan
Mudah dia melafal kata
Wahai dinda cantik rupawan
Bisakah kanda mengenal nama?
Mana ada bunga kencana
Bunga padma menata senja
Dara muda rindu bunga
Apa guna tanya nama
Citra lebur di ujung senja
Ukiran kata merona rasa
Terasa hancur jantung di dada
Pikirkan kanda tiada berita
Ukiran cinta merona citra
Dendang nilam irama nestapa
Pikirkan kanda tanpa berita
Siang malam tiada terlupa
Beroleh permata batu sorga
Adakah permata meteor hilang ?
Bolehkah dinda mengaju tanya
Apakah kanda seekor kumbang
Adakah permata meteor hilang
Dikikis putri rindu pulang
Apakah kanda seekor kumbang ?
Habis menyeri lalu terbang
Petai cina diraih kukang
Dara rindu tiada kepalang
Wahai kanda kekasih sayang
Apa ditunggu kanda pulang ?
Belinyu, 28 April 2009
By : H. Sulaiman Yusuf
Pantun Wak Rifin
Yuk kita pantun - Pantunan
Senin, 09 Juli 2012
Pantun Gurindam
Kamis, 05 Juli 2012
Pantun dan Gurindam lama
dijemput dari :http://gurindamaja.blogspot.com/
Pantun Adat
Ikan berenang didalam lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang
Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sebarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh
Pantun Agama
Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Pantun Budi
Bunga cina diatas batu
Dannya lepas kedalam ruang
Adat dunia memang begitu
Sebabnya emas budi terbuang
Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Daik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik
Pantun Jenaka
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
Ada apa diseberang itu
Mentimun busuk dimakan kalong
Ada apa diseberang itu
Bujang bungkuk gadis belong
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak
Pantun Kepahlawanan
Kalau orang menjaring ungka
Rebung seiris akan pengukusnya
Kalau arang tercorong kemuka
Ujung keris akan penghapusnya
Redup bintang haripun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
Hidup pantang mencari musuh
Musuh tiba pantang ditolak
Pantun Kias
Berburu kepadang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
Anak Madras menggetah punai
Punai terbang mengirap bulu
Berapa deras arus sungai
Ditolak pasang balik kehulu
Pantun Nasihat
Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata
Pantun Percintaan
Ikan belanak hilir berenang Burung dara membuat sarang Makan tak enak tidur tak tenang Hanya teringat dinda seorang
Anak kera diatas bukit Dipanah oleh Indera Sakti Dipandang muka senyum sedikit Karena sama menaruh hati
Pantun Peribahasa
Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian
Harapkan untung menggamit
Kain dibadan didedahkan
Harapkan guruh dilangit
Air tempayan dicurahkan
Pantun Perpisahan
Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati
Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga
Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi
Pantun Teka-teki
Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya
Gurindam lama
Tengah malam sudah terlampau
Dinihari belum lagi tampak
Budak-budak dua kali jaga
Orang muda pulang bertandang
Orang tua berkalih tidur
Embun jantan rintik-rintik
Berbunyi kuang jauh ke tengah
Sering lanting riang di rimba,
Melenguh lembu di padang
Sambut menguak kerbau di kandang
Berkokok mendung merak menggigal
Fajar sidik menyingsing naik
Kicak kicau bunyi murai
Taptibau melambung tinggi
Berkuku balam di ujung bendul
Terdenyut puyuh panjang bunyi
Puntung sejengkal tinggal sejari
Itulah alamat hari nak siang.
Kamis, 28 Juni 2012
Pantun ha ha ha
malam hari tak kan terang
Kalau sudah duduk berduaan
Mana mungkin tangan ku bisa tenang
Belah semangka memakai pisau
Semangka merah manis dirasa
Bila fikiran selalu kacau
Awas hati-hati bisa jadi gila
Jagalah kesehatan badan
Kalau perlu minum laktamil
Pelajar kini banyak pacaran
Seminggu pacaran sudah hamil
Beli pisang satu tandan,
beli jagung,ubi dan talas satu karung
jualana nih yee
Minggu, 03 Juni 2012
Pantun Srengengeh
Ada simpang bertugu
Aku gemas melihat wanita
Melihat dada menonjol dibaju
Kalau pisang bersisir sisir
Itu disebut pisang bertandan
Kalau kita banyak fikir-fikir
Itu disebut pria tak jantan